Rabu, 23 Oktober 2019

Pangolombian dari Kamasi








Pangolombian tahun 1914.





Berada di sebelah tenggara Tomohon, Pangolombian, sekarang kelurahan di Kecamatan Tomohon Selatan, di masa silam menjadi batas paling selatan dari bekas Distrik Tomohon, menjorok jauh di kawasan Distrik Sarongsong. Ini berkaitan dengan perselisihan-perselisihan antardistrik (masih balk atau balak) yang berlangsung ketika itu menyangkut klaim-klaim tanah. Tomohon mendirikan Pangolombian dan Sarongsong membuka Tondangow.

Awalnya, Pangolombian sekedar jadi areal perkebunan dari penduduk negeri Kamasi yang pertama mengklaim wilayahnya sebagai milik dari Distrik Tomohon. Karena tanah subur, dan perkebunannya harus dijaga dari gangguan-gangguan dan pencurian, bahkan klaim dari distrik bersaingan, maka berangsur-angsur penduduk Kamasi mulai mengembangkannya sebagai satu pemukiman di tahun 1806. Dimulai dengan terung-terung, lalu berkembang menjadi perumahan, karena jarak ke negeri induk Kamasi cukup jauh, 8 kilometer.

Lama kelamaan, penduduk bertambah, apalagi ketika penamanan kopi wajib dan pengiriman beras wajib diberlakukan bagi penduduk sejak tahun 1819. Penduduk yang datang menggarap lahan makin banyak, karena dianjurkan Kepala Distrik dan Hukum di negeri asal yang banyak memperoleh keuntungan.  1]


Tahun 1830, tempat yang diberi nama Pangolombian resmi dinyatakan berdiri sebagai satu negeri dalam Distrik Tomohon. Tokoh Kamasi bernama Lumowa yang menjadi pemimpin sejak awal diangkat sebagai Hukum Tua pertama.

Nama Pangolombian berasal dari kolombi, yakni sejenis kerang atau renga besar yang sangat enak dimakan. Kolombi ini ditangkap mereka dari lokasi bernama Rano ne Koropit yang kemudian akan dibendung dan menjadi Danau Pangolombian, di selatan negeri. Kolombi ini bahkan ditutur menjadi lauk utama penduduk di masa lalu, karena berlimpah.  2]

Pandita Nicolaas Philip Wilken tahun 1863 mendefinisikan asal nama negeri ini dari beberapa kata. Kolombi itu. Kemudian kumolombi (pencarian kolombi), mahakolombi atau kolombien dan atau mangolombi (sedang mencari kolombi). Lalu arti Pangolombian, menurutnya, adalah dimana kolombi dicari.  3]

Pemukiman pertama Pangolombian berada di sebelah selatan, di tempat bernama Lumaney (licin).

Tinggal beberapa lama di situ, penduduk merasa lokasi tersebut tidak strategis. Areanya sempit, berbahaya dan tidak memungkinkan untuk berkembang. Mereka bersepakat memindahkan pemukiman sekitar 200 meter di dekat mataair Masingal. Lokasi mana sangat baik, rata dan memungkinkan pelebaran negeri kelak.

Sebuah Sekolah Genootschap telah dibangun Zendeling pertama Tomohon Johan Adam Mattern di tahun 1840. Mattern mencatat pada bulan Januari 1840 Kepala Distrik Tomohon Majoor Ngantung memintanya mendirikan sekolah di Pangolombian. Sayang tidak diketahui nama guru pertama Pangolombian yang juga murid piara Mattern ini.


Sekolah di Pangolombian terlantar ketika Mattern meninggal 7 Desember 1842.

Baru tahun 1852 berdiri sebuah Sekolah Negeri (Negerijschool) diupayakan pemerintah dan masyarakat Pangolombian, dengan jumlah murid 42 orang. 4]

Awal tahun 1854 diangkat guru baru Daniel D.Wajong sebagai kepala. 5]

Orang-orang Kristen dilaporkan telah ada sejak Pandita Wilken mengganti Mattern sebagai Zendeling Werkkring Tomohon 1 Februari 1843. Menurut Wilken dalam laporan kepada NZG, penduduk Kristen ini bukan dibaptisnya di Pangolombian, tapi di Tomohon. Bahkan juga ada yang disidi dan dikawinkannya.

Dr.Pieter Bleeker mencatat bahwa di bulan Desember 1852 penduduk Pangolombian sebanyak 251 jiwa. Sudah ada 4 orang Kristen, dan 247 lainnya masih kafir.

Sejak tahun 1852 ini jabatan Hukum Tua Pangolombian telah dijabat oleh Jacob Lumowa, anak dari Hukum Tua Lumowa. Ruas jalan dari Tomohon tembus Remboken yang telah ada sebelumnya diperlebar dan dipakai batu untuk angkutan roda membawa hasil Pangolombian. Jalan ini dikerjakan secara herendienst oleh kaum pria Pangolombian berusia di atas 18 tahun dan dari negeri-negeri lain yang dilewatinya.

Baru tahun 1858, setelah satu setengah tahun bergiat memberitakan injil dan mengadakan pendidikan agama, Pandita Wilken, Zendeling Tomohon melakukan pembaptisan pertama di Pangolombian. 

Pada hari Minggu tanggal 24 September, sebanyak 54 penduduk dewasa dibaptisnya. Mereka inilah yang membentuk Jemaat Pangolombian pertama bersama beberapa penduduk yang telah dibaptisnya di Tomohon (sekarang Jemaat GMIM Nafiri).

Salah seorang yang dibaptis adalah mantan Hukum Tua Pangolombian pertama Lumowa. Nama Kristennya Bastiaan Pandelaki Lumowa. Ia sebagai orang tertua. Berusia 80 tahun (kelahiran tahun 1778).  6]

Hukum Tua Jacob Lumowa memerintah lama. Bulan Mei 1881 ketika masih berkuasa, ia dianugerahi Gubernur Jenderal Hindia-Belanda bronzen medaille voor burgerlijke verdiensten, bintang perunggu untuk prestasi sipil. Penghargaan untuk masa tugas yang panjang, pengabdian serta pekerjaan yang bagus. Ia digelari penduduk Hukum Tua Bintang.

Tiga generasi keluarga Lumowa berkuasa di masa awal Pangolombian. Dimulai dari Bastiaan Pandelaki Lumowa, anaknya Jacob Lumowa dan cucunya Efraim Lumowa. Efraim Lumowa adalah anak Jacob, mulai menjadi Hukum Tua tahun 1905. ***


--------
1] Ada pendapat koffiecultuur (tanam paksa kopi) baru berlangsung tahun 1822. Budidaya paksa ini diekspor dan sangat menguntungkan Belanda, dikumpulkan Nederlandsche Handelsmaatschappij, dan dibeli dari penduduk Minahasa dengan harga sangat rendah. Para kepala diuntungkan karena untuk setiap pengiriman kopi menerima komisi besar. Untuk tiap pikul (61¾ kg) Kepala Distrik menerima 50 duit (1 gulden=160 duit), Hukum Kedua 16,5 duit, dan Hukum atau Hukum Tua 33,5 duit. Keuntungan juga diperoleh dari pengiriman beras wajib dengan imbalan salempuris (tekstil mewah).
2] Dari tuturan Daniel Pongoh, mantan Ketua Jemaat dan Hukum Tua (1943-1950, 1957-1965) di tahun 1984, masa Hukum Tua Efraim Lumowa pada tahun 1922, untuk pertanian dibangun irigasi dimana air Rano ne Koropit dibendung sehingga membentuk Danau Pangolombian sekarang (seluas 1,5 hektar). Namun, Wilken tahun 1863 menyebut sudah ada danau, ketika menulis asal nama sejumlah negeri Tomohon, bahwa danau itu sebagai tempat kolombi berada. 
3] Menurut penutur di Pangolombian, dari kolombi tercetus Pa’kolombian bagi negerinya. Selanjutnya menjadi Pangolombian. Pa’kolombian bermakna tempat mencari kolombi.
4] Guru Sekolah Negeri digaji dari kas Distrik (distriktskas), bangunan didirikan dan dikelola negeri di bawah Hukum Tua, sementara buku dan alat tulis didanai orangtua murid. Setelah pembayaran dari kas distrik dilarang, ditanggung orangtua murid dan negeri sendiri, kemudian oleh Jemaat. Berbeda Sekolah Genootschap dibiayai dan digaji NZG, sementara Sekolah Gubernemen (pemerintah) dibiayai oleh pemerintah Hindia-Belanda
5] Pdt.Dr.S.A.Budding, Inspektur Indische Kerk yang menginspeksi Sekolah Negeri Pangolombian tahun 1854 menyebut guru pertama karena ketidakcocokan dipecat.
6] Wilken mencatat Desember 1858, kepala negeri Pangolombian bukan Hukum Tua, tapi Hukum. Mulai tahun 1824 Residen Manado Johannes Wenzel menetapkan seorang bergelar Hukum Tua memimpin negeri besar, dan Hukum untuk negeri kecil. Menurut Daniel Pongoh, ketika dibaptis Lumowa masih Hukum Tua, namun Wilken yang membaptisnya menyebut sebagai mantan, dan Hukum Tua telah dijabat anaknya.



·         Sumber foto: Berichten uit Nederlandch Oost-Indie voor de Leden van den Sint-Claverbond 1915.
·         Sumber tulisan: Maandberigt NZG 1841. Algemeen verslag van den staat van het Schoolwezen in Nederlandsch-Indie 1855, Reis door de Minahassa en den Molukschen Archipel 1856. Mededeelingen NZG 1857,1859,1863. Buku 'Tomohon Kotaku' 2006, naskah 'Tomohon Dulu dan Kini'.

1 komentar:

  1. Tulisan-tulisan saya bole dikutip dengan menyebut sumber. Pengalaman lalu, dari buku saya tahun 2006, beberapa pihak (termasuk beberapa situs kelurahan) mengutip isi tulisan tanpa menyebut sumber dan penulisnya.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.